Blog Sederhana Sang Insan Faqir

Rabu, 18 Juni 2014

Cinta Dari Sang Pujangga

Ratusan bahkan mungkin ribuan Pujangga mencoba menjelaskan makna cinta yang sebenarnya, makna cinta dari sudut pandangnya, dan makna cinta dari apa yang dirasakannya. Berikut beberapa kalimat indah tentang cinta dari para pujangga.

Apabila cinta memanggilmu, ikutilah dia walau jalannya berliku. Dan apabila sayapnya merangkulmu, pasrah serta menyerahlah walaupun pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu. (Khalil Gibran)

  • Apa yang telah kucintai laksana seorang anak, kini tak henti-hentinya aku mencintai. Dan apa yang kucintai kini, akan kucinta sampai akhir hidupku. Karena cinta ialah semua yang dapat kucapai, dan tak ada yang akan mencabut diriku daripadanya. (Khalil Gibran)

Kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang. (Khalil Gibran)

  • Jika cinta tak dapat mengembalikan engkau padaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita pada kehidupan yang akan datang. (Khalil Gibran)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. (Khalil Gibran)

  • Jangan menangis kekasihku. Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan. (Khalil Gibran)

Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad. (Khalil Gibran)

  • Cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. (Jalaluddin Rumi)

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. (Jalaluddin Rumi)

  • Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta. (Jalaluddin Rumi) 

Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa memberi. Cinta membawa penderitaan, tapi tidak pernah berdendam dan tak pernah membalas dendam. Dimana ada cinta, disitu ada kehidupan manakala kebencian membawa kemusnahan. (Mahatma Ghandi)

  • Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tapi membangkitkan semangat. (Hamka)
(Berbagai Sumber)..

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan - See more at: http://www.gallerydunia.com/2012/03/pesona-kata-kata-cinta-dalam-pujangga.html#sthash.qGmp6KpQ.dpuf

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan - See more at: http://www.gallerydunia.com/2012/03/pesona-kata-kata-cinta-dalam-pujangga.html#sthash.qGmp6KpQ.dpuf

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan - See more at: http://www.gallerydunia.com/2012/03/pesona-kata-kata-cinta-dalam-pujangga.html#sthash.qGmp6KpQ.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar