Siang itu di sebuah terminal bayangan di Bilangan Jalan
Tol Jatibening..Di teriknya Mentari siang Ramadhan yang Melahirkan titik-titik
dkeringat di dahi setiap orang. Aku terduduk lesu menunggu bis langganannku
yang tak kunjung datang. Dalam kelesuan, mataku tertuju pada satu pandangan
yang membuat aku mengelus dada.
Di kepadatan Lalu lintas terminal dan orang-orang disana,
terlihat seorang Ibu Muda tengah mengais Seorang bayi yang masih berumur
Bulanan, dalam deru debu dan panas siang itu si ibu berjalan mondar-mandir dari
satu pintu kendaraan ke Pintu kendaraan yang lain..
Sesekali dia berteduh pada
Rindangnya pepohonan yang berjajar disana, Dengan bayi yang masih dalam
gendongannya, dia menyalakan sebatang rokok. Ingin aku menghampirinya, hanya
untuk bertanya beberapa hal. Tapi enggan untuk aku lakukan, dia masih terlalu
asyik dengan rokok dan Teman-temannya.
Setengah jam aku menunggu,
akhirnya aku memutuskan untuk menghampirinya,. Aku ucapkan kata basa-basi hanya
untuk membuatnya mau berbicara denganku..
Banyak hal yang aku tanyakan
padanya, dan dari setiap jawabannya membuat aku semakin merasa Dunia tidak
begitu adil untuk orang-orang seperti mereka.
Dia menceritakan sedikit tentang
hidupnya, Namanya Tinah (edited) dia baru berusia 21 Tahun, dia
dilahirkan dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah, Ayahnya meninggal 3
tahun yang lalu, sedangkan ibunya terbaring sakit dan tidak bisa mencari
nafkah, itu yang memaksa dia Untuk Menikah Muda. Pernikahan yang dia harapkan
akan membawa perubahan ke dalam hidupnya dan keluarganya semua hanya tinggal
harapan, Pernikahannya hanya bertahan 2 Tahun, suaminya pergi tanpa alasan yang
jelas, dan meninggalkan anak yang ada dalam pangkuannya saat itu.
Dengan suara yang terbata-bata
dan mata yang berkaca-kaca, dia menceritakan sejarah hidupnya padaku. Sepintas,
aku merasa kisahnya seperti dalam dunia sinetron, tapi ini nyata. lalu aku
teruskan pertanyaanku, apakah dia masih mempunyai cita-cita?, dia berkata dia
mempunyai cita-cita kecil, dia hanya ingin melihat anaknya tumbuh besar dan
menjadi orang hebat, tanpa harus mengalami apa yang dia alami, (jawaban ini
yang membuat aku semakin tidak kuat menahan haru dan kesedihan).
Banyak hal yang aku pelajari saat
itu, tapi banyak pertanyaan juga yang masih menggantung dalam benakku. Apakah
dunia ini cukup adil untuk mereka? Apakah harus ada orang-orang seperti mereka
di Negeriku yang Kaya Raya ini? dan, Apakah Tuhan akan mengabulkan cita-cita
kecilnya itu??. Pelajaran yang aku dapatkan, Ternyata hidupku tidak seburuk apa
yang aku bayangkan. ternyata masih banyak orang - orang di luar sana yang tidak
lebih beruntung dariku. Dan, sudah sepantasnya aku Lebih Mensyukuri apa yang
aku punya saat ini.. :) "Jangan selalu bandingkan dirimu dengan
orang-orang yang berada diatasmu, tapi bandingkanlah dirimu dengan orang-orang
yang ada di bawahmu, belajarlah Bersyukur untuk Hari Ini, Esok, dan
Seterusnya."
(Supriyatna Laosapura)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar