Blog Sederhana Sang Insan Faqir

Sabtu, 17 November 2012

Sepucuk Surat Dari Ibu dan Ayah.



Anakku...
Ketika aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran Untukku...
Suatu ketika aku memecahkan Piring, Menumpahkan Sup di atas Meja, karena penglihatanku Berkurang,
Aku berharap kamu tidak memarahiku..
Orang Tua itu sensitif, selalu merasa bersalah saat kamu berteriak..

Ketika pendengaranku semakin Memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan,
aku harap kamu tidak memanggilku "Tuli!!"..
Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya..


Maaf Anakku,
Aku semakin tua..
Ketika lututku mulai lemah, aku berharap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku bangun,
Seperti bagaimana aku membantu kamu saat kamu masih kecil untuk belajar berjalan..

Aku Mohon jangan bosan dengaku,
Ketika aku mengulangi apa yang aku katakan, seperti kaset rusak,
Aku berharap kamu terus mendengarkan aku..
Tolong jangan mengejekku, atau bosan Mendengarkanku..
Apa kamu ingat ketika kamu masih kecil dan ingin sebuah balon??
Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang, sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan..

Maafkan juga Bau ku, Tercium seperti orang yang Sudah Tua...
Aku mohon, jangan memaksaku untuk mandi.. Tubuhku Lemah..
Orang Tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin.
Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu..
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil?!!
Aku selalu mengejar-ngejar kamu karena kamu tidak ingin mandi..

Aku berharap kamu bisa bersabar denganku ketika aku selalu Rewel.
Ini semua bagian dari menjadi tua, kamu akan mengerti ketika kamu tua..
Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku berharap kita bisa bicara, bahkan untuk beberapa menit..
Aku selalu sendiri sepanjang waktu, dan tidak memiliki seseorang pun tuntuk diajak bicara..
Aku tau kamu sibuk dengan pekerjaan..
Bahkan jika kamu tidak tertarik pada ceritaku, aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu..
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil?!!
Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu..

Ketika saatnya tiba, dan aku hanya bisa terbaring sakit dan sakit..
Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku.

Maaf,
Kalo aku sengaja Mengompol atau Membuat Berantakan..
Aku berharap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku, selama beberapa saat terakhir dalam hidupku..

Aku mungkin tidak akan bertahan lebih lama.
Ketika waktu kematianku datang, aku harap kamu memegang tanganku dan memberikanku kekuatan untuk menghadapi kematian..
Dan jangan Khawatir..
Ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta, aku akan berbisik padaNya untuk selalu meberikan Berkah padamu karena kamu mencintai ibu dan Ayahmu..

Terima Kasih atas segala Perhatianmu nak..
Kami Mencintaimu.

Dengan Kasih yang Berlimpah,
Ibu dan Ayah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar